Sabtu, 19 Desember 2015

PENERAPAN BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI RA

BAB  I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu pembinaan yang ditunjukkan kepada anak usia dini yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan berikutnya. Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam membentuk karakter suatu bangsa, dimana lembaga pendidikan dijadikan sebagai acuan akan tercapainya cita-cita suatu bangsa apabila pendidikan itu terkondisi dengan baik maka generasi suatu bangsa itupun akan baik.
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah:
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. (Hadi Setia Tunggal 2006)

Text Box: 1Dalam dunia pendidikan dibutuhkan suatu koordinasi yang baik dari berbagai pihak sehingga apa yang dicita-citakan dalam undang-undang tentang tujuan pendidikan nasional itu bisa tercapai. Pendidikan saat ini tidak terfokus pada perkembangan kognitif semata yang hanya mengedepankan satu kepintaran, melainkan harus memfokuskan pada semua perkembangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sering disebut dengan kepintaran jamak, yang meliputi : perkembangan kognitif, perkembangan afektif, perkembangan psikomotorik, perkembangan sosial-emosional, dan perkembangan seni-kreatifitas.
Lembaga pendidikan dapat bertanggung jawab baik itu secara langsung atau pun tidak langsung terhadap perkembangan peserta didik. Dimana mereka harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga peserta didik diharapkan dapat menerima informasi pembelajaran dengan baik. Sedangkan pendidikan islam merupakan suatu kombinasi yang utuh dimana pendidikan islam tidak hanya mengutamakan perkembangan umumnya saja, melainkan semua perkembangan khususnya perkembangan agamanya.
Menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat pendidikan adalah:
Pendidikan yang mengembangkan seluruh dimensi yang ada dalam diri yaitu fisik, akal, akhlak, iman, kejiwaan, estetika, dan sosial kemasyarakatan yang bertujuan membina manusia agar menjadi hamba Allah yang shaleh dengan seluruh  aspek kehidupan yang mencakup perbuatan, fikiran dan perasaan”.(Raudhatul Athfal Istiqlal : 2009)

Lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah juga memiliki tanggung jawab lain yang lebih penting dari semua perkembangan yang telah disebutkan diatas, yaitu mendidik para peserta didik dalam hal akhlak atau budi pekerti, yang sering disebut dengan pendidikan karakter. Dimana pendidikan akhlak ini harus dimulai sejak anak masih dini.  Pemerintah dalam hal ini sudah menyediakan suatu wadah pendidikan bagi anak-anak yang masih kecil yaitu suatu lembaga yang memfokuskan pada Pendidikan Anak Usia Dini atau yang sering disebut  RA. Sehingga orang tua dapat menyekolahkan anak-anak mereka ke lembaga tersebut.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang menitik beratkan pada pertumbuhan dan perkembangan peserta didik  sesuai dengan tahapan-tahapan dimana sistem pendidikan yang diterapkan sangat berbeda dengan sistem pendidikan yang ada disekolah SD atau MI. Dalam Pendidikan Anak Usia Dini, peserta didik diajak untuk bermain edukatif atau yang sekarang sedang digalakan oleh pemerintah yaitu sistem pendidikan bermain sambil belajar. Sistem ini tidak hanya menekankan peserta didik untuk mampu menulis, menghitung dan membaca saja tetapi sistem ini bertujuan untuk mengajak peserta didik agar mampu memahami dan memaknai segala sesuatu yang ia terima ketika proses pembelajaran disekolah sebagai bekal pengalamannya nanti. Dalam suatu proses pembelajaran disekolah khususnya dikelas gurulah yang sangat berperan penting, karena guru merupakan tokoh utama dalam terciptanya kegiatan belajar mengajar. Disini seorang guru diharapkan mampu menguasai situasi dan kondisi yang terjadi dalam kelas, baik itu terhadap perkembangan siswanya, sistem yang digunakan, metode yang akan dipakai, dan media yang sesuai dengan perkembangan peserta didik juga permasalahan-permasalahan lain yang terjadi dikelas.
Namun kenyataan dilapangan para guru banyak sekali mengalami kesulitan baik itu dalam hal pengajaraan dan permasalahan-permasalahan lain yang sering terjadi didalam kelas. Ini disebabkan karena kurangnya pemahaman guru  RA terhadap sistem pengajaran yang sesuai dengan Pendidikan Anak Usia Dini itu sendiri. Seharusnya sistem pengajaran yang harus untuk anak usia dini adalah sistem yang menitik beratkan anak pada empat pemahaman yaitu : pengenalan diri, pengenalan lingkungan, pengenalan agama, dan pengenalan perilaku yang mana ini sering dilupakan oleh para pengajar terutama pada anak usia dini. Mereka terlalu menekankan anak pada calistung (baca, tulis, hitung) tanpa memberikan pemahaman yang memadai tentang empat pengenalan tadi yang sesuai dengan tuntutan agama dan cara penyampaiannya, sehingga mengakibatkan anak mengalami penyimpangan perilaku.
Sangat disayangkan sekali dimana Pendidikan Anak Usia Dini, seharusnya menjadi wadah bagi anak-anak dalam bereksplorasi dan mengembangkan apa yang ia miliki secara bebas namun terarah dengan baik, tanpa melupakan dan menghilangkan masa kanak-kanak mereka. Bukan hanya itu, guru lebih banyak ceramah, sehingga pembelajaran kurang bermakna, pengetahuan yang didapat anak tidak dapat bertahan lama dari ingatannya dan sistem lama telah dianggap sebagai penyebab utama kegagalan dalam membentuk generasi yang cinta belajar sampai seumur hidup (life long learning) karena sistem lama tersebut sangat membosankan bagi anak, tidak memberikan motivasi, bahkan dapat mematikan gairah belajar anak. Ada banyak cara pembelajaran untuk anak usia dini yang sangat menarik dan memunculkan keinginan  anak untuk belajar, namun disini ada salah suatu cara agar keinginan belajar anak usia dini lebih meningkat. Yaitu dengan cara menerapkan metode Games (permainan) melalui media  kartu kata bergambar. Karena sistem pembelajaran bermain sambil belajar terarah bagi anak itu dapat menstimulus belajar anak usia dini dan mengutamakan dalam meningkatkan pemahaman penguasaan individu yang diintegrasikan dengan pendidikan, serta dapat menumbuhkan gairah belajar dan rasa percaya diri anak usia dini.
Menurut Qomariyah Nuril:

“Bahwa penerapan bermain kartu kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan anak untuk menyampaikan pesan sederhana”.

Banyak cara untuk menstimulasi kemampuan mengenal huruf, salah satunya dengan mempergunakan kartu kata bergambar. Anak-anak yang efektif belajar dengan melihat (visual) akan sangat terbantu dengan media yang mempergunakan gambar. Banyak orang tua pasti sudah sering mendengar kata ini. Kumpulan kartu yang berisi kata atau kombinasi kata dan gambar. Berguna sebagai media belajar mengenal huruf untuk anak usia dini dan juga mengenal bentuk, benda, hewan, jenis aktifitas, profesi, dan lain sebagainya. Metode tersebut sangat istimewa karena memberikan hasil/dampak yang sangat cepat yakni dapat membuat anak menjadi percaya diri dalam belajar mengenal huruf dan kata dengan cepat.
Metode games (permainan) adalah metode dapat diartikan ice breaking atau seering disebut juga dengan pemanasan. Metode ini sangat bagus untuk melalui dalam proses pembelajaran, dan metode ini dilakukan dengan melalui bermain kartu  kata bergambar. penggunaan huruf yang cocok dengan kata-kata tertentu dan dengan gambar tertentu. Karena kartu kata bergambar digunakan untuk anak-anak terutama anak usia dini dan dengan pengawasan pendidik. Ada anak yang memiliki kemampuan inisiatif  dan mempunyai kesempatan untuk belajar dengan sendiri, namun guru harus tetap mengawasi minimal ketika anak-anak menggunakan kartu kata bergambar, karena usia dini cenderung egois sehingga sulit untuk berbagi media pembelajaran tersebut dengan kawan-kawannya, selain itu anak usia dini juga anak yang suka melanggar aturan, memamerkan diri, dan senang memaksakan keinginannya yang kadang-kadang dilakukannya dengan cara berbohong, namun penting untuk diingat bahwa tahapan prilaku anak usia dini yang masih bersifat egosentris ini adalah suatu hal yang wajar untuk anak-anak pada usia ini. Dan ada anak usia dini yang lebih mudah menurut dan diajak kerja sama sehingga mau mengerjakan perintah orang tua atau guru.
IQ anak-anak itu perlu dipancing agar berkembang dengan cara tidak menjenuhkan dalam mengenal hal-hal baru. Sediakan buku gambar dan mewarnai, dan hal-hal alami yang mampu merangsang otak mereka. Permainan kartu kata bergambar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan dasar dalam mengenal huruf. Bagi guru  RA disarankan agar pembelajaran lebih menyenangkan, tidak membosankan dan menarik minat anak, maka disaran Keterampilan mengenal huruf dan menulis penting pada anak usia dini. Dalam dunia pendidikan, keterampilan mengenal huruf dan menulis dibutuhkan untuk mempelajari bagaimana cara agar anak dapat mencerna apa yang disampaikan oleh guru, sedangkan dalam kehidupan bermasyarakat dibutuhkan untuk bersosialisasi. Karena itulah keterampilan mengenal huruf dan menulis perlu mendapat perhatian khusus dari guru.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan bermain kartu kata bergambar dapat meningkatkan keterampilan mengenal huruf dan menulis serta memberikan nuansa belajar yang menyenangkan. Melalui kartu kata bergambar memudahkan anak untuk dapat membuat beberapa huruf dan membuat kata sederhana. Namun kenyataan dilapangan banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh guru-guru di  RA .....................................,
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis merasa tertarik untuk melakukan satu penelitian yang memfokuskan pada hasil dari satu penerapan bermain kartu kata bergambar untuk anak usia dini yang penuh dengan keunikan. Dengan mengambil judul “Penerapan Metode Games (Permainan) Melalui Barmain Kartu Kata Bergambar Pada Pendidikan Anak Usia Dini” (Studi Analisis di  RA ....................................)

B.       Perumusan Masalah
1.         Bagaimana penerapan metode games (permainan) melalui media kartu kata bergambar pada proses pembelajaran di  RA .......................................?
2.         Permasalahan apa saja yang dihadapi guru ketika menerapkan metode games (permainan) melalui media kartu kata bergambar di  RA .......................................
3.         Bagaimana hasil yang diperoleh dari penerapan metode games (permainan) melalui media kartu kata bergambar di  RA .......................................?

C.      Tujuan Penelitian
            Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.         Mendeskripsikan penerapan metode games (permainan) melalui media kartu kata bergambar di  RA .......................................?
2.         Mendeskripsikan permasalahan apa saja yang dihadapi guru ketika menerapkan metode games (permainan) melalui media kartu kata bergambar di  RA .......................................?
3.         Mendeskripsikan hasil yang diperoleh dari penerapan metode games (permainan) melalui media kartu kata bergambar  di  RA .......................................?

D.      Kegunaan Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
1.         Secara teoritis, penelitian  ini dapat menambah khasanah keilmuan dan dapat memperluas wawasan serta dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya.
2.         Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ;
a.      Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman praktis dibidang penelitian dan sebagai bekal informasi bagi peneliti kelak untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional.
b.      Lembaga Pendidikan
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan pertimbangan lembaga pendidikan dalam menentukan suatu sistem pembelajaran yang tepat untuk Pendidikan Anak Usia Dini.
c.      Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi tentang penerapan bermain kartu kata bergambar dalam proses pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini.
d.     Orang Tua
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi orang tua agar lebih selektif lagi dalam menentukan lembaga pendidikan bagi anak usia dini.

E.       Kerangka Berfikir
Mendidik anak usia dini tidak bisa disamakan dengan mendidik anak usia 8 tahun keatas, mendidik anak usia dini bisa dilakukan dengan cara bermain sambil belajar, dan bermain adalah bagian hidup yang terpenting dalam kehidupan anak. Kesenangan dan kecintaan anak bermain ini dapat digunakan sebagai kesempatan untuk mempelajari hal-hal yang kongkrit sehingga dalam mengenal huruf, daya cipta, imajinasi, dan kreatifitas anak dapat berkembang. Mendidik anak usia dini merupakan suatu keunikan, dimana setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda masa anak-anak merupakan  masa  keemasan atau sering disebut the golden age yang Allah berikan dan tidak untuk disia-siakan. Dimasa ini anak akan menyerap semua informasi atau pesan yang ia dapat secara langsung tanpa adanya filter (saringan) dan disimpan didalam memori ingatannya selama beberapa tahun. Dalam dunia anak yang dipenuhi dengan permainan adalah suatu yang menyenangkan dan menantang, dimana anak merasa senang dengan sesuatu yang baru dan yang membuatnya merasa menantang untuk melakukannya. Seorang anak belajar dari apa yang ia lihat, dari apa yang ia dengar, dan dari apa yang ia terima seorang anak akan melakukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa dalam hal ini, dimana seorang guru ketika didalam kelas semua gerak-geriknya baik itu berupa perkataan, bahasa tubuh juga bahkan anak tidak hanya mencontoh ketika dikelas saja tetapi ketika guru tersebut berada dilingkungan luar pun guru akan selalu dicontoh karena, seorang guru merupakan orang tua kedua bagi siswa-siswinya terutama bagi anak usia dini. Berdasarkan penjelasan diatas maka sepatutnya seorang guru mampu melakukan apa yang selama ini ia sampaikan kepada peserta didiknya terlebih dahulu karena hal ini dapat mempengaruhi akhlak peserta didik nantinya mereka akan langsung melihat apakah gurunya melakukan apa yang telah disampaikannya? dan ini akan berakibat fatal, karena guru adalah panutan setiap peserta didik, dalam tatanan bahasa jawa guru adalah digugu dan ditiru sehingga segala sesuatu yang dilakukannya akan langsung ditiru oleh peserta didik.
Dalam keterangan surat Ash-shaft ayat : 2-3
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä zNÏ9 šcqä9qà)s? $tB Ÿw tbqè=yèøÿs? ÇËÈ uŽã9Ÿ2 $ºFø)tB yYÏã «!$# br& (#qä9qà)s? $tB Ÿw šcqè=yèøÿs? ÇÌÈ  
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan      sesuatu yang tidak kamu kerjakan amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” (Q.s Ash-shaft:2-3).

Pembelajaran terhadap anak harus benar-benar disesuaikan dengan apa yang mereka butuhkan saat ini dan harus melihat bagaimana perkembangannya saat itu sehingga menuntut guru agar lebih kreatif dan kooperatif dalam menggunakan suatu pendekatan pembelajaran.
“Selain itu para pendidik harus mengetahui tahapan perkembangan anak dalam setiap rentang usianya. Secara umum, tahapan perkembangan anak dapat memberikan pengetahuan umum tentang aktivitas, materi, pengalaman, dan interaksi sosial apa saja yang sesuai, menarik, aman, mendidik dan menantang bagi anak”.(Ratna Mega Wangi, 2007)


Pengetahuan ini sangat penting untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan dan mengaplikasikan kurikulum, serta menyiapkan lingkungan belajar yang patut dan menyenangkan bagi anak. Serta para pendidik juga harus mengerti bahwa setiap anak adalah mempunyai bakat, minat, kelebihan, kekurangan, dan pengalaman yang berbeda-beda, oleh karena itu para guru hendaknya dapat menyesuaikan diri dengan keunikan-keunikan tersebut dalam berinteraksi. Pendidikan Anak Usia Dini harus sesuai dengan tahap perkembangan anak, sesuai dengan pengalaman belajar yang bermakna, relevan dan sesuai dengan kondisi sosial budaya, sesuai dengan pertumbuhan dan karteristik anak, ketertarikan dan pengalaman-pengalamannya. Ada banyak media pembelajaran yang menarik untuk anak usia dini, salah satunya adalah penerapan bermain  kartu kata bergambar karena media ini adalah salah satu media yang layak dan patut untuk Pendidikan Anak Usia Dini dan salah satu sistem pembelajaran bermain sambil belajar yang terarah dalam mengenal huruf-huruf.

Rabu, 21 Oktober 2015

Contoh SK Guru Tetap

 









SURAT KEPUTUSAN
KETUA YAYASAN ……………………………….
KECAMATAN ………………………. KABUPATEN …………………
Nomor : ………………………….

Tentang

PENGANGKATAN GURU TETAP PADA
YAYASAN PENDIDIKAN ………………………………
KECAMATAN ……………………….KABUPATEN …………………….
TAHUN PELAJARAN 20………../20…………….

Menimbang
:
a.    Bahwa untuk kelancaran dan keberhasilan pendidikan dan pengajaran, maka diperlukan penanganan secara sungguh-sungguh.
b.    Bahwa berhubung belum lengkapnya tenaga pengajar, maka untuk terpenuhinya kebutuhan tersebut dipandang perlu mengangkat Guru Tetap.
c.    Bahwa yang namanya tercantum dalam surat keputusan ini dipandang cukup, cakap dan memenuhi syarat untuk diangkat menjadi Guru Tetap.

Mengingat
:
1.    Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
2.    Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1975.jo. PP No. 19 Tahun 1991
3.    KMA No. 1 Tahun 1975 yang telah diubah terakhir dengan KMA No.5 Tahun 1984
4.    Undang-undang nomor : 02 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional
5.    Keputusan Menteri Agama RI Nomor 52 Tahun 1978
6.    Keputusan Menteri Agama Nomor 426 Tahun 1995
7.    Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga MIS AL-BARKAH

Memperhatikan
:
Hasil  keputusan  musyawarah  Dewan  Guru  pada  tanggal ……………… di ……………  Kp. ……………. Kecamatan ……………….Kabupaten………………
                                      
MEMUTUSKAN
Menetapkan 
:

Pertama
:
Bahwa terhitung mulai tanggal ……………….. diangkat menjadi Guru Tetap

Nama                            : ……………………………………..
Tempat, Tgl Lahir          : …………………………………….
Pendidikan Terakhir       : …………………………………….
Alamat                          : …………………………………….
                                    : …………………………………….

Terhitung mulai  tanggal …………………. ditetapkan sebagai Guru Tetap pada ………………..  Kp. …………. Kecamatan ……………..Kabupaten…………….

Kedua
:
Kepada yang bersangkutan diberikan honorarium setiap bulan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ketiga
:
Segala  sesuatu  akan diubah dan dibetulkan kembali,  jika dikemudian hari Terdapat kekeliruan.
Keempat
:
Surat keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan   Dipergunakan sebagaimana mestinya.

                                                                                                            Ditetapkan di  :            …………….
                                                                                                            Pada Tanggal  : ……………….20
 Ketua Yayasan ............................




..........................................